Assalamualaikum..
Dear readers yang gue hormati dan banggakan..
Selamat tanggal 1 April ya ^__^
ahh..time flies ya, semoga kita tetap semangat..
Insyaallah April ini ga kalah luar biasa, seperti bulan Maret lalu yang luar biasa banget..
Mau share sedikit tentang pengalaman dijalan pulang tadi. Diatas mikrolet.
Gue sibuk pake headset dari sekeluar kantor. Pasang volume yang menuhin telinga, jadi ga keganggu sama suara-suara lain. Sampe ditengah perjalanan, ada client yang telfon dan si supir mikrolet risih denger ringtone handheld gue yang muter arctic monkey. Doi risih soalnya gue duduk pas samping doi.
Ok..terlepas dari telfon si client yang suaranya cucok' marucok ituh..kira-kira 2km lagi jarak menuju rumah gue, si supir mikrolet inisiatif untuk memindahkan sisa penumpangnya ke mikrolet lain..hmm ok ini hal yang paling gue ga suka dari naik-mikrolet-pas-pulang-kantor-thing soalnya selalu ada kemungkinan si supir bakal nyuruh penumpangnya yang tinggal 2 atau 3 orang untuk pindah mikrolet. Dengan hati yang lapang gue nurut. Yalah ga dosa ini. Selepas itu gue kembali duduk disamping supir mikrolet kedua ini. Arah mikroletnya masih sama, rumah! Yalah rumah, masa ke diskotik -__-
Ditengah jalan yang masih cukup rame, gue tetiba denger suara sayup-sayup. Suara bapak-bapak teriak memaki-maki. Oh gosh..apaan nih? Dan bener, si bapak itu mengendarai motor, ga berapa lama muncul disamping supir mikrolet kedua ini, dengan dialeg 'melayu' terkesan marah dan geram sama si supir. Dari percakapan yang gue denger, si supir dituduh meleng dan sengaja menyerempet istri dan anak yang sedang dalam gendongan istri si Bapak tsb. Well hello..gue pribadi yang ada disamping supir emang ga begitu merhatiin, apa barusan si supir nabrak atau ga sengaja nyerempet. Istri si Bapak yang marah-marah tadi tetiba muncul disisi lain mikrolet tsb. Bisa diprediksi yang doi lakukan?? Yak, doi juga ikut marah-marah sama si supir. Intinya, si Ibu ini minta pengakuan aja, kalo emang si supir tadi meleng. Tapi emang dasar bebal dan kayaknya udah ngantuk, si supir ga ambil pusing. Si Ibu dengan emosi lantas bilang "TAI LO !" sambil melotot.
Setelahnya gue no comment. Capek gila mau komentar.
Sebenarnya simple aja. Seandainya si supir ga ngerasa salah, cukup bilang baik-baik, "Maaf bu..saya ga liat" ya memohon maaf lah, even ga salah juga, jadi suspect kan ga enak, posisinya memang kita ga ngerasa tapi disekitar kita banyak saksi mata yang mungkin melihat pelanggaran yang dilakukan. Tadi itu sukur-sukur ga ada korban, kelindes atau apalah, coba kalau jatuh korban. Yakkkk...gue ganti mikrolet lagi dong, sampe 3 kali. hihihi
Yang mau gue sampaikan adalah, 2 hal yang sepertinya gampang tetapi pada kenyataannya sangat sulit dilakukan oleh manusia yaitu, 'meminta maaf' dan 'mengucapkan terima kasih'. Disini diliat, orang yang jauh berpengetahuan akan dengan mudah menyadari kapan dirinya harus bertindak seperti apa. Untuk yang tidak, ya sebaliknya, plangaaa plongoooo..bengong-bengong.. Tau dirinya salah tapi ngotot tidak mau disalahkan. Diberi berkah jarang berucap syukur atau berterima kasih. Kesannya jadi ga tau diri.
Oleh karena itu..readers.. kalian yang disekolahkan tinggi-tinggi sama orang tuanya, haruslah pintar menjaga emosi, pintar-pintar merespon sangkaan orang lain, baik ataupun buruk. Sesekali menerima pujian, ga boleh lupa berterimakasih, diingatkan hal-hal baik berterimakasihlah, diberi penghargaan moril atau materil pun jangan ga berterimakasih. Karena.... cuma supir-supir mikrolet yang(maaf) mungkin-ga-berpendidikan-dan-suka-berhenti-dijalan-tiba-tiba-sampe-dituduh-menyerempet-dan-menyangkal-lalu-balik-bersikap-kasar-pada-korbannyalah yang suka lupa melakukan hal itu. So, jangan sampe kita yang dinaungi keberuntungan dan pengetahuan yang luas bersikap layaknya mereka yang tidak yah...
Sekali lagi selamat bulan April !
Wassalam
Cheers :')
berani mengucapkan minta maaf itu perbuatan sepele tapi jarang banget dilakukan sama orang-orang lei...
ReplyDeleteperlu keberanian dan jiwa yang besar
Betul Om Tom!! Maaf ya om kalo ada salah2nya leila ^_^ mhihi
Delete