Sexual abuse, also referred to as molestation, is forcing undesired sexual behavior by one person upon another. When that force is immediate, of short duration, or infrequent, it is called sexual assault. The offender is referred to as a sexual abuser or (often pejoratively) molester.
Pelecehan seksual disebut juga molestation, pemaksaan perilaku seksual yang tidak diinginkan oleh seseorang atas orang lain. Ketika hal itu terjadi dalam waktu singkat, bisa kita istilahkan sebagai serangan seksual. Pelakunya disebut sebagai penjahat seksual atau bisa disebut molester.
Mengerikan? Iya.
Karena menurut gue ini penting untuk semua orang tau. Bahwa hal-hal seperti ini bukan cuma ada di film atau sinetron, bukan cuma terjadi diluar negeri sana, tapi hal kayak gini, pernah atau sering terjadi disini, dekat dengan keseharian kita, bahkan mungkin yang jadi korban adalah orang-orang tedekat, atau kita sendiri, dengan kita sadari ataupun tidak. Dan hal ini gak bisa ditolerir! Pake banget!
Ini rentan banget terjadi pada perempuan. Dan sayangnya entah kenapa masih banyak orang yang gak punya otak(molester) melakukan hal ini, kepada perempuan.
Awalnya gue ragu mau ngebahas ini, but kayaknya gue bahas aja. Terlepas dari apapun, gue cuma pengen, temen-temen perempuan yang baca ini dan belum tau, bisa jadi tau. Atau mungkin pernah ngalamin tapi gak pernah sadar bahwa itu mungkin bentuk "molestation". Girls please...ini hal yang gak bener.
Kalo ada yang jijik atau ngerasa terganggu dengan pembahasan ini, feel free to out :)
Seperti yang gue baca di wikipedia dan beberapa artikel, bentuk pelecehan seksual disini banyakkk sekali bentuknya. CMIIW ya. Menurut yang gue baca, selain pelecehan seksual/sexual contact yang dilakukan oleh orang normal(dewasa) terhadap orang normal(dewasa) lainnya tanpa/pernah saling mengenal sebelumnya, ada juga mungkin yang gak asing kita denger, "domestic violence" atau KDRT, bentuknya bisa macem-macem contohnya marital rape. Ada child sexual abuse. Ada juga pelecehan seksual terhadap orang-orang dengan disabilitas. Dan yang paling parah sexual coercion terhadap binatang. Oh FTW. Dan masih banyak lagi.
Ini truly a complex problems, But disini, gue cuma mau sharing, pengalaman gue pribadi lihat/nonton/denger cerita beberapa youtubers, temen dan bahkan saudara perempuan gue sendiri yang ngalamin ini/jadi korban molestation ini.
Alhamdulillah gue belum pernah dan semoga tidak jadi korban "sexual abuse" or "sexual contact" yang mungkin pernah perempuan lain alami. Naudzubillah. I'm so sorry.
Beberapa cerita yang gue denger, ada bentuk pelecehan seksual langsung atau sexual contact dan ada yang tidak langsung (ini gak tau istilahnya apa?).
Kedengerannya tabu banget gitu ya? but kita harus tau. Ini kejadian beneran loh!
* Dari seorang youtuber, gue tau bahwa saat dia umur 7 tahun(i'm not sure but below 10yo), pelakunya adalah tetangganya, yes TETANGGA sebelah rumah, yang nge-raba dadanya pas dia main kerumah tetangganya itu. Bego lah. Si Om tetangga itu menurut youtuber ini flat aja gitu tiba-tiba datengin dia yang lagi duduk nunggu, deketin dan langsung masukin tangan dalam kaos si korban dan nge-raba keenakan. Dafuq. What on earth itu anak kecil, payudara juga mungkin belum tumbuh. Asli
** Dari seorang temen, kita ngerjain projekan bareng. Suatu saat gue dan dia janjian naik kereta. Dan dia jadi korban lah, pelakunya lelaki gak tau diri didalam kereta KRL commuter line. Si lelaki asik gesek-gesekin kemaluannya dipantat temen gue ini sambil berdesis. Uler kali ah. Bangsat. Temen gue gak bisa gerak karena kereta full, dan setelah turun dia sukses panic gemeteran. Kejadian kayak gini udah lumayan beberapa kali gue pergokin diatas kereta bahkan metromini. Parah. Oh ya pls note, temen gue ini berjhijab loh.
*** Dari seorang saudara perempuan. Disuatu sore saudara gue ini lagi santai diteras depan rumah, gak ada angin gak ada hujan. Tetangga depan rumahnya keluar dalam keadaan telanjang, goyang-goyang(i bet he drunk) gak jelas, manggil-manggil nama saudara gue yang lagi santai diseberang rumah pelaku (karena rumah berhadapan pas), dan (sorry) dia nunjukin kemaluannya ke saudara gue sambil yellin nama saudara gue itu. Gila.
Dan banyak cerita lainnya.
*nafas dulu*
Dari cerita kesemua korban, hampir semua gak bisa berbuat apa-apa saat pelecehan tsb terjadi. Kenapa? menurut cerita,(*) doi masih kecil, saat itu dia gak tau harus ngapain, lapor orang tua juga katanya takut setengah mati. (**) kondisi kereta krl penuh. Untuk yang tau gimana kondisi kereta penuh digerbong campuran. U know right? (***) jarak rumah bersebrangan. But saudara gue katanya teriak-teriak juga sambil nunjuk(sayangnya ini useless), sambil tetep merhatiin gerak-gerik si pelaku(walaupun tau sepertinya pelaku mabuk parah dan jablay) karena gak nyangka.
Dan ya, dalam kondisi kayak gitu, kita gak bisa prediksi. But pastilah korban ybs panic, speechless, atau seketika freezing. Itu wajar bgt!
Oke, kira-kira dari beberapa cerita diatas, udah paham lah ya apa yang berusaha gue sampein disini ke temen-temen perempuan semua. Tindakan apa yang kira-kira untuk mencegah hal-hal kayak gini dan yang bisa kita lakukan ketika(mungkin) hal ini terjadi ke kita, orang terdekat atau perempuan lain diluar sana.
Sebagai perempuan; udah paling bener,
1. Sadar. Sadar bahwa hal kayak gini bisa terjadi didiri kita kapan aja, dimana aja, oleh siapa aja.
2. Hati-hati. Ketika kita sadar poin 1, otomatis kita paham lah ya kalau berarti kita harus lebih hati-hati. Kurangi berjalan-jalan malam hari, ditempat asing atau tempat yang sudah kita kenal sekalipun. Hindari tempat sepi. Hindari kerumunan pria yang gak jelas. Manfaatin fasum atau transportasi umum yang aman, kalau ada section khusus perempuan sebisa mungkin dimanfaatin sist.
Ini pencegahan dasar banget sih. Dari cerita diatas kan bisa kita lihat, pelaku bisa aja orang yang kita kenal, sangat kita kenal bahkan kita gak sangka bisa berbuat se-hina itu. So, hati-hati.
Kalaupun terjadi? ini sedikit tips: TERIAK, konsentrasi untuk fokus sama yang terjadi saat itu, kumpulin tenaga untuk memukul, menendang dan menghindar/kabur. Semakin tindakan si pelaku ter-ekspos orang lain, hopefully semakin kecil tindakannya bisa terjadi, semakin besar niatnya bisa ketahuan, jadi bisa dihindari/dilakukan tindakan lanjutan.
3. Speak Up. Kalau memang kita korban, mungkin akan sangat berat untuk cerita hal kayak gini, apalagi ke orang yang belum kita kenal. Malu? Ngerasa insecure? Yes we know. Tapi ketika sudah bisa cerita, ceritalah. Kalau mungkin yang terjadi cukup parah, laporkan ke "yang berwajib". Banyak perempuan lain diluar sana yang perlu denger soal ini.
Terlepas dari apa yang gue share diatas, gue pun terus aware dan inget terus tips diatas. Ini semua memang bukan based on personal experience, but ini preventive, buat gue pribadi dan perempuan diluar sana yang gak mau jadi korban.
Yuk jaga diri kita dan cegah molestation!
Thanks for reading, semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment
reply soon :