26 January 2011

Salah Respon

Assalamualaikum..


Postingan yang ini, spesial didedikasi kan untuk sahabat Innonk' (Dina Fadhilah Monika) terkasih.
Gw pernah koq ada diposisinya saat ini, punya masalah pribadi yang belum terselesaikan, lalu terbawa suasana dan terlibat lagi dalam masalah-masalah baru yang sebenarnya sangat simple, sudah dipahami namun menyakitkan.


Setelah kurang lebih tiga tahun berteman, beda hal nya dengan sahabat ichabeb (Chaerunnisa Nurdin) yang lebih melengkapi, gw akan bilang bahwa sahabat innonk punya banyak kesamaan dalam beberapa hal dengan gw, dan menurut gw itulah yang bikin kita semua match. 


Dalam kondisi seperti yang dia alami dan pernah juga gw alami sebelumnya, gw selalu seakan-akan butuh orang untuk bisa mendengarkan keluh kesah gw, amarah, emosi, bahkan ocehan-ocehan dan rengekan-rengekan tidak penting yang keluar dari mulut gw. Gw akan butuh nasehat-nasehat dan saran menenangkan dari mereka yang terdengar masuk akal.
Lalu setelah itu, gw butuh untuk menenangkan diri, butuh juga ada sahabat atau setidaknya orang-orang yang bisa mengerti kondisi gw saat itu, lebih prefer ke sahabat sih, tapi kondisinya gw lebih suka mereka ada didekat gw hanya untuk mendengar dan bukan memberi saran, karena menurut gw, mereka selayaknya ada untuk memberi kekuatan bukan ada untuk terus menasehati dengan saran-saran 'gampang' nan rumit, secara kondisi seperti itu membuat kita merasa bodoh, dan sangat menyesal setelah apa yang sudah terjadi. Jadi kalo boleh memilih, "kalian stay lah disini, didekat gw, tapi gak usah ngasih saran soal masalah gw ini, gimana kalo kita cari tempat hang-out, atau sekalian anterin gw pulang, gw mau istirahat..." Seperti ini ilutrasinya kira-kira..
Dari tahap itu, gw akan memilih untuk diam, mencoba untuk tidak mengingat hal buruk tersebut, cari pengalih perhatian, cari kesibukan, mencoba acuh dan seakan tidak peduli. Ini akan butuh waktu yang lama dan akan sangattttttt sulit, karena setiap masalah yang kita alami, adalah kesalahan yang pasti berhubungan dengan keseharian kita, apa apa yang kita lakukan dikeseharian kita sudah pasti barang tentu akan membuat kita mengingat masalah-masalah tersebut. Jadi yang kita lakukan bukan juga harus sepenuhnya menghindar, namun mencoba sedikit melupakan, dan setelahnya mencari jalan keluar terbaik dan yang harus dianggap menguntungkan untuk semua pihak.
Berserah diri sama Allah itu hal yang paling mujarab setelahnya, ini bukan beban 2 3 bulan, bukan juga tidak berefek buruk nantinya. Kita perlu terus positif thinking, perlu ilmu ikhlas, kita tidak hidup kalo tidak bermasalah, kita salah makanya kita maju, kita maju karena kita tidak takut terhadap masalah, dan dapat mengatasi masalah-masalah tersebut.


Beberapa orang punya cara masing-masing untuk menyelesaikan masalahnya. Beberapa orang butuh orang lain untuk menyelesaikan masalahnya dan beberapa yang lain juga tidak. Beberapa lebih senang untuk mendengar dan beberapa  lagi lebih suka untuk didengar. Beberapa lebih suka memperlarut tapi beberapa juga lebih suka membiarkan.


Intinya itu, jadi dewasa karena masalah yang kita hadapi dan ikhlas. Gw bisa menuliskan hal-hal tersebut karena gw pernah bermasalah dan sekarang gw tau cara mengatasinya, jadi masalah pun terasa lebih mudah. Dan sebenarnya, gw percaya kalo cuma pribadi kita yang tau apa yang terbaik untuk kita lakukan, untuk lepas dari suatu permasalahan, toh pun ada saran dari orang lain yang menurut kita pas dan kita jadikan sebagai jalan keluar, itu pun juga merupakan hasil dari pertimbangan kita lagi. 




Ps: untuk sahabat innonk, maaf ya kalo lolo salah merespon, hati lagi gak enak gitu tambah respon yang gak enak malah tambah memperburuk keadaan ya?? nnonk mungkin butuh refreshing, dan sepertinya cuma nnonk yang tau harus berbuat apa supaya gimana. 


Wassalam


pancake time :) *remember

foto diambil 2009 ~.~

No comments:

Post a Comment

reply soon :